Skip to main content

Posts

Islam 212: Sejarah dan Kiprahnya di Indonesia

Dinamika sosial agama di Indonesia seolah tidak pernah kehabisan energi untuk mengeliat. Dan Islam yang semula menjadi sebuah ajaran dan budaya yang melekat tak luput dari sasaran kepentingan politik indetitas dengan berbagai motifnya. Dalam perspektif politik, hal ini setidaknya tergambar dari jumlah partai politik yang mengatasnamakan perjuangan berasaskan Islam. Hal ini bukan hanya terjadi akhir-akhir ini saja, perebutan identitas Islam bahkan tetap terjadi hingga hari ini. Dalam sejarah pemikiran di Indonesia, pergerakan Islam sebenarnya dapat dipetakan secara sederhana melalui ideologi yang menjadi ruh gerakannya: Sunni ( Ahlussunnah wal Jama’ah ), Syi’ah, Wahabiyyah dan Liberal. Sejarah pula membuktikan bahwa setiap bungkus organisasi masyarakat berlebelkan Islam, tidak lepas dari keempat ideologi tersebut yang beriringan dengan kejadian politik yang berkembang. Namun demikian, tampaknya di antara fenomena yang ada, gerakan Islam 212 merupakan fenomena yang paling memalukan di se

Lebaran di Tengah Narasi Covid-19

Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 H di tahun 2020 menyimpan cerita tersendiri. Tak terkecuali, bagi siapa saja. Bagaimana tidak, gelombang wabah Corona menghantui nyali siapa saja masih sayang pada selembar nyawanya, juga orang-orang di sekelilingnya. Namun demikian, semuanya berjalan bukannya tanpa cerita. Itulah mengapa semua ini patut diabadikan ke dalam narasi berikut ini. Kemuakan pada situasi sosial dimulai semenjak dipatik peristiwa politik jorok yang menjajakan indetitas agama sedemikian vulgar. Distigma jorok, ini lebih pada orang-orang yang jelas-jelas juga sadar akan standar nilai kebenaran dan kebersamaan yang justru meruntuhkan dua dogma suci tersebut. Para politisi, semuanya saja, 'membeli' corong-corong dari kalangan pesohor konten agama untuk melegitimasi maksud-maksud mereka di dalam merebut kekuasaan di republik ini. Gayung bersambut bukan sekedar para pesohor itu takut lapar, kondisi ini juga ditangkap oleh pemilik media sebagai komoditas bisnis. Politisi ja

Kontra Narasi Covid-19

Covid-19 membelah masyarakat menjadi dua kelompok, pro dan kontra. Nah, sampai di sini benak saya berkata lain. Bahwa, pihak yang pro acap kali merupakan elit birokrat yang dengan massif menakut-nakuti rakyatnya. Tujuannya ya itu, semata-mata demi bancakan anggaran. Sementara, di seberang mereka adalah kaum yang kontra narasi Covid-19. Berangkat dari fluktuasinya para terdampak, sakit dan sembuh. Pengobatan penuh ditanggung negara. Dan anehnya, meskipun banyak dikabarkan pengidap yang sembuh, sampai tulisan ini diunggah pun belum ada pengakuan ditemukannya anti-virus Corona itu.  Mereka sakit apa?. Dan sembuh dari apa?  Namun, bukankah ini bencana global. Dana triyunan bersumber dari pajak rakyat telah digelontorkan dalam berbagai bentuk program dan stimulasi bertajuk penanggulangan wabah. Sementara, mental koruptif akut semakin meruntuhkan kredibilitas otoritas di tengah-tengah kesengsaraan masyarakatnya. Bagaimana tidak, PHK terjadi dimana-mana. Narapidana dibebaskan. Dan mereka haru

Ulama Kuala Tungkal Jambi yang Mengajar di Madrasah Saulatiyah Mekah

: Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Amin Al-Banjari atau yang lebih di kenal dengan Syekh Abdul Hamid Tungkal lahir 01-07 1348H/1929M di Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Jambi. Pendidikan dasarnya di peroleh dari orang tuanya dan di Madrasah lingkungan setempat, kemudian pada tahun 1360-1362H kedua orang tuannya menunkain ibadah haji, Syekh Abdul Hamid pun ikut serta, setelah selesai melaksanakan rukun islam yang ke-5 ayahnya menyuruh Syekh Abdul Hamid menuntut ilmu di mekah tepatnya di Madrasah Saulatiyah, sebuah madrasah yang didirakan oleh imigran India, Syekh Rahmatullah Ibnu Khalil al-Hindi al-Dahlawi pada tahun 1292H, madrasah ini telah mencetak ulama-ulama besar di antaranya Hadratussyekh Hasyim Asy'ari (Pendiri pondok pesantren Tebuireng dan Nahdlatul Ulama), KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah).dll Pada tahun 1363-1364H beliau menyelesaikan studinya, setelah lulus dari madrasah tersebut beliau di tunjuk oleh Syekh Muhammad Sulaiman untuk mengajar di Madrasah Saulatiyah

[Soal Latihan 2 Akuntansi Syariah] Jurnal Umum

Perusahaan Jasa Service Komputer “Amanah” didirikan pada tanggal 1 Februari 2020 oleh Tn. Amir. Transaksi-transaksi untuk bulan pertama operasi perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :