Skip to main content

Posts

Mbah Muhadi, Guru Ngajiku di Malabar

Aku lahir di perumahan PTP Lama. Puing klinik pertama tempat kelahiranku itu kini berada di sisi selatan TK Tunas Harapan. Tak jauh dari sekolah itu, semenjak awal terdapat masjid. Di rumah ibadah itulah pertama kali mengenal huruf-huruf hijaiyyah yang ajarkan ala Minangkabau oleh Wak Damhur. Alif dateh a, alif bawah i.. .  Ingatan itu lamat-lamat masih kuingat. Bersama kawan-kawan kompleks kami pulang melingkari perumahan. Meski ada jalan pintas melalui lapangan dan kamar mesin, namun sangat kami hindari demi mengingat cerita-cerita seram di kawasan itu. Itulah mengapa anak-anak kecil lebih memilih jalan bersama melingkari perumahan yang terang benderang. Kelas tiga SD, kami sekeluarga pindah ke Desa Sukamaju, jalan Malabar. Lokasinya ada diujung desa menempati nomor satu dalam urutan RT. Ujung kampung kami buntu. Sementara arah timur jalan menembus beberapa RW hingga ke Lawu, jalan utama di desa kami. Dapat dibilang, ini babak baru dalam kehidupan masa kecilku.

Mengenal Program-Program Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

Ekosistem pesantren menjadi kawasan yang belum terjamah sejumlah kebijakan otoritas. Soal kedaulatan pangan misalnya. Hingga hari ini sebahagian besar pesantren masih kewalahan berbagi siasat di antara tugas utamanya membimbing generasi muda dalam menguasai nilai-nilai agama. Oleh sejumlah riset, kondisi ini membelah  pesantren  ke dalam beberapa katagorisasi. Faktanya, alih-alih berfokus pada tarbiyah, banyak pondok pesantren yang sebenarnya memang belum cukup mampu membaca potensi ekonomi diri. Lantas, apa benar ketidakberdayaan ekonomi pondok pesantren itu sistemik? Atau, hanya soal mentalitas yang belum terbangun oleh para pegiat nya. Dugaan sistemik itu tentu bukannya tanpa alasan. Kebijakan yang tidak berpihak, atau setidaknya menyentuh dunia pesantren merupakan titik mula tersingkirnya alam sejahtera santri dari pembagian kue-kue pembangunan. Hal ini pula, kiranya, yang menyebabkan sebahagian kalangan pesantren mengambil jarak yang cukup, di kemudian hari, dengan simpul-simpul

Hukum Mengucapkan "Selamat Imlek" atau "Go Xi Fa Cai" dalam Islam

Imlek merupakan suatu perayaan akan datangnya tahun baru  bagi bangsa Tionghoa. Perayaan tahun baru Imlek diperingati pada bulan pertama dalam kalender suryachandra Tionghoa dan diakhiri dengan upacara Cap Go Meh di tanggal 15. Pada malam tahun baru Imlek tersebut dikenal sebagai malam Chuxi, artinya malam peralihan tahun.

Akuntansi Syariah, Aturan atau Nilai?

Akuntansi adalah ilmu pembukuan keuangan suatu usaha. Dalam tradisi lisan Arabia, ilmu pembukuan keuangan perusahaan ini dikenal sebagai al-Hisab. Dan sekalipun bangsa Arabia mengklaim sebagai kaum pedagang, namun ilmu ini terbilang berhenti berkembang hingga awal abad ke-21. Tentu, hal ini menjadi suatu kemusykilan tersendiri bagi kalangan akademisi. Ilmu al-Hisab sebagai kaidah pelaporan keuangan suatu perusahaan selama ini masih menduplikasi ketentuan akuntansi barat yang menyajikan gugusan jurnal umum, buku besar, jurnal penyesuaian, neraca dan laporan laba-rugi. Adapun untuk analisa laporan keuangan seperti rentabilitas, solvabilitas dan profitabilitas sekali lagi masih berkiblat pada konsep akuntansi konvensional. Membangun sebuah gugusan keilmuan terapan yang sesuai ketentuan. Apa lagi keilmuan ini pernah ada, terkontaminasi pemikiran sekular untuk lalu dihidupkan kembali tentu bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Bagaimanapun, ilmu akuntansi terlanjur mendapuk Pacioli sebagai

Membedah Amalan Al-Fatihah 41 Kali

Al-Qur'an adalah satu-satunya mukjizat yang tersisa hingga kini. Kitab suci ini menjadi sumber segala sumber hukum dan ilmu pengetahuan. Al-Qur'an sendiri memperoleh resepsi yang beragam dari umat Islam. Di antaranya, ada yang memposisikan hanya sebagai bacaan guna meraih pahala. Ada yang memposisikan sebagai samudera ilmu pengetahuan, dan membedahnya ke dalam sejumlah disiplin. Namun, ada juga yang menjadikannya sebagai aurad atau wirid dzikir dalam ritus ibadahnya.

Quo Vadis, Gerakan Nahdlatul Ulama Pasca Pandemi

Di antara upaya-upaya underbow Nahdlatul Ulama mewarnai kehidupan masyarakat ialah dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Hampir sepuluh tahun, Gerakan Pemuda Ansor misalnya, juga Fatayat NU membangun kesadaran keagamaan dan kebangsaan. Hasilnya, kini telah terlihat. Geliat ini, belakangan terlihat diikuti semaraknya pengorganisasian Nahdlatul Ulama di tingkat ranting dan majelis wakil cabang atau setingkat kecamatan. Bisa dibilang, urusan penguatan akidah dan kebangsaan berhasil digiatkan secara masif hingga ke luar Jawa. Keberhasilan gerakan ideologis NU di atas, sontak menarik perhatian ormas-ormas Islam lainnya. Namun demikian, perbedaan platform pendirian kelembagaan menjadi problem tersendiri guna mengejar geliat penguatan organisasi yang dilakukan oleh underbow Nahdlatul Ulama. Sejumlah latarbelakang memang tidak bisa dipungkiri.  Pertama , mayoritas masyarakat Indonesia adalah penganut Islam Ahlussunnah wal Jama'ah Syafi'iyyah Asy'ariyyah . Kedua , NU tumbuh bersama ba

Generasi Milenial Sasaran Empuk Pinjol - ngeGus.com

K emajuan teknologi informasi secara serius merubah wajah sosialita di Indonesia. Gawai menjadi gerbang konektivitas antar individu dengan akses yang tidak terbatas. Kemerdekaan berpendapat oleh warga negara menjadi realitas yang tampak pada hari ini. Namun demikian, bagi generasi muda hal ini bukan berarti tidak berdampak.