Hadiṡ sebagai sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad berupa perkataan, perbuatan, taqrir (ketetapan) dan hal ihwalnya [1] , merupakan sumber ajaran Islam di samping Al-Qur’an. Cukup banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan orang-orang mukmin untuk mematuhi utusan Allah, mengikuti petunjuk-petunjuknya serta meneladani kehidupannya. Di antara ayat tersebut adalah Q.S Ali Imran: 32, Q.S Al-Hasyr: 7, Q.S An-Nisaa’: 80 dan Q.S Al-Ahzab: 21. Di antara hadiṡ dengan Al-Qur’an, memiliki kaitan yang erat, yang untuk memahami dan mengamalkannya tidak bisa dipisah-pisahkan atau berjalan persial. Hal ini karena Al-Qur’an merupakan dasar hukum pertama yang di dalamnya berisi garis-garis besar syariat Islam, sedangkan hadiṡ merupakan mubayyin atau penjelas terhadap Al-Qur’an dan memberikan gambaran kongkrit tentang batas-batas yang dinyatakan oleh Al-Qur’an pada Q.S Al-An’am: 38, Q.S Al-A’raf: 52, Q.S Yusuf: 111 dan Q.S An-Nahl: 44 [2] . Dengan demikian seseorang tidak akan bisa memaham...
Laman Resmi Kang Aldie