Sepanjang perjalanan hidup, rasanya tidak pernah merasakan kehilangan sehebat ini. Ditinggal keluarga, baik karena jarak maupun kematian, kenyang rasanya. Apa lagi sekedar harta, jabatan dan pengaruh, serta pengikut; sudah biasa. Tetapi, tidak ketika ditinggal mangkat oleh sang guru, mursyid. Sepeninggal itu, hari-hari terasa sunyi, kecuali hanya harapan kepada anak turun dan para pengikut yang terpanggil menempuh jalan suci ini. Hari-Hari Indah Bersama Sang Guru Keindahan yang seperti mimpi. Penggalan cerita hidup yang baru disadari setelah terbangun dari tidur (kehidupan) yang melenakan. Saat itu, jiwa seperti ada yang menjaminkan di hadirat Allah SWT. Jagad seperti luas dan gamblang, segala arah seperti tak memiliki ufuk horizon.