Skip to main content

Posts

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

Pada kesempatan postingan kali ini saya unggah beberapa pokok kajian perkuliahan Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Materi-materi tersebut diharapkan semampu mungkin direkam dalam ingatan dan dipahami oleh masing-masing mahasiswa. Hal ini penting, mengingat Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam memuat rangkaian garis besar perjalanan Ekonomi Islam. 1. Silabus (Klik di Sini) 2. Pengantar Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Metodologi Riset Sejarah ( Klik di Sini ) dan ( Materi 2 ) Journal Islamic Economic; Penelitian Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam ( Klik di Sini ) 3. Ide Pokok dan Fase Pemikiran Ekonomi Islam Analisis Sejarah Ekonomi Islam Masa Klasik ( Klik di Sini ) Fase-Fase Pemikiran Ekonomi Islam ( Klik di Sini ) Ebook Theoretical Foundations of Islamic Economics ( Klik di Sini ) 4. Pemikiran Ekonomi Islam pada Masa RasuluLlah SAW (Klik di Sini) 5. Pemikiran Ekonomi Islam pada Masa Sahabat  (Klik di Sini) 6. Pemikiran Ekonomi Islam pada Masa Tabi'in (Klik di Sin

Surat Banser kepada Ibunda..

Assalamu'alaikum Ibu.. Rahmat Allah subhanahu wata'ala senantiasa tercurah dalam hidup muliamu. Ibarat embun rahmat itu semoga menyejukkan suasana kalbu dalam doa-doa panjangku untukmu. Terima kasihku padamu, juga Bapak yang telah melahirkan dan mendidik aku hingga hingga hari ini. Terima kasihku pada kalian yang telah menjadikan aku sebagai bagian dari kader-kader penggerak Nahdlatul Ulama, bahkan hingga hari ini. Ibu.. hari ini aku lulus Diklatsar Banser. Tahukah engkau Ibu, hatiku benar-benar bahagia dan dipenuhi rasa syukur kepada semuanya; kepada Bapak, Ibu, Kyai yang telah mendidik bertahun-tahun lamanya juga kepada sahabat-sahabatku di Ansor. Aku merasa semenjak hari ini hidupku telah disempurnakan. Andai ada kata-kata untuk mengungkap rasa itu Ibu, pasti akan kutuliskan di sini.. Yaa Allah, terima kasih atas semuanya!.

Surat Banser kepada Ibunda..

Assalamu'alaikum Ibu.. Rahmat Allah subhanahu wata'ala senantiasa tercurah dalam hidup muliamu. Ibarat embun rahmat itu semoga menyejukkan suasana kalbu dalam doa-doa panjangku untukmu. Terima kasihku padamu, juga Bapak yang telah melahirkan dan mendidik aku hingga hingga hari ini. Terima kasihku pada kalian yang telah menjadikan aku sebagai bagian dari kader-kader penggerak Nahdlatul Ulama, bahkan hingga hari ini. Ibu.. hari ini aku lulus Diklatsar Banser. Tahukah engkau Ibu, hatiku benar-benar bahagia dan dipenuhi rasa syukur kepada semuanya; kepada Bapak, Ibu, Kyai yang telah mendidik bertahun-tahun lamanya juga kepada sahabat-sahabatku di Ansor. Aku merasa semenjak hari ini hidupku telah disempurnakan. Andai ada kata-kata untuk mengungkap rasa itu Ibu, pasti akan kutuliskan di sini.. Yaa Allah, terima kasih atas semuanya!.

Nilai Akhir Perkuliahan Semester Genap 2016, Check it out!

AlhamduliLlah, Ujian Akhir Semester Genap sudah usai. Lembar Jawab Ujian kalian semua juga sudah saya koreksi dengan hati-hati, berikut saya umumkan nilai harian dan tugas-tugas baik yang individual maupun yang kolektif. Di sini, saya menampilkan kolom penilaian akhlak, yaitu instrumen penilaian yang merujuk kepada sikap dan tingkah laku mahasiswa di kelas. Didalamnya juga meliputi tugas-tugas dan respon kelas. Nah, berikut nilai akhir kalian semua. Semoga mendapatkan hasil yang terbaik yang mencerminkan hasil belajar kalian satu semester ini. Semoga semakin baik dan berkah kedepannya. Amiin. Pengantar Ekonomi Makro 2016 Semester II Ekonomi Syariah Kelas F: Lihat Nilai Pengantar Ekonomi Makro 2016 Semester II Ekonomi Syariah Kelas G: Lihat Nilai Pengantar Ekonomi Makro 2016 Semester II Ekonomi Syariah Kelas H:  Lihat Nilai Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam 2016 Semester IV Kelas DIII Akuntansi C: Lihat Nilai Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam 2016 Semester IV Kelas DIII Ak

Nahdliyyin Jambi Krisis Pengkaderan (Sebuah Catatan)

Kenangan mengisi kajian keIslaman pada Remaja Masjid di  Kasang - Kota Jambi. 18 Ramadhan 1432 H . "Catatan ini ditulis di tengah-tengah kegalauan hati. Mencoba memahami dan menerima keadaan, dan berpikir akan kemaslahatan. Jika hari ini kami tidak bergerak, maka kedepannya riwayat kami tinggalah sebuah nama. Dan apabila tidak dimulai semuanya hari ini, maka esok hari akan menjadi sesal tak berkesudahan.  Kuputuskan untuk mulai berbuat.." Jambi merupakan wilayah eks Kesultanan Melayu Jambi. Dalam konteks madzhab beragama Islam tentu Asy'ariyyah Syafi'iyyah Ghazaliyyah . Artinya, Jambi adalah salah satu basis kuat Islam Ahlussunnah wal Jama'ah  di jantung pulau Sumatera. Dan hal ini sudah dimulai semenjak Islam itu sendiri masuk ke kawasan barat Nusantara. Syahdan, tradisi beragama di kawasan Jambi telah menjadikan Islam Ahlussunnah wal Jama'ah sebagai konsensus adat yang melekat pada indetitas kebudayaan yang mereka bangun.

Makam Pangeran Patih Jaya Kabul Jelutung Kota Jambi

Salah satu makam pangeran, yang biasa disebut dengan Makam Keramat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Jauh, Jelutung, Kota Jambi, ternyata berusia lebih dari 5 (lima) abad. Meski berada di pekuburan umum, namum makam yang nisannya bernama Pangeran Patih Jaya Kabul di Bukit atau Pangeran Kabul di Bukit itu, berada dalam komplek makam-makam anak keturunan raja-raja Jambi di TPU itu.

Ekonomi Sufistik; Suatu Pendekatan

Ekonomi sufistik, dalam tataran tertentu, berbeda dengan apa yang dipahami banyak orang sebagai ekonomi yang Islami, yang semata-mata dipahami sebagai ekonomi yang berbasis syariah (hukum Islam). Ekonomi sufistik adalah suatu cara pandang tentang perilaku ekonomi yang dikembangkan melalui salah satu tradisi yang memiliki sejarah panjang dalam dunia intelektual Islam. Orang sering menyebutnya dengan tradisi kearifan atau hikmah. Sebelum memaparkan lebih jauh mengenai ekonomi sufistik, saya ingin menegaskan terlebih dahulu apa yang saya maksud dengan tradisi kearifan, karena ini merupakan kunci dari apa yang saya ingin katakan melalui tulisan-tulisan saya. Hal yang membedakan tradisi ini dengan pendekatan yang semata-mata legalistik syariah adalah lantaran para pemikirnya selalu mempersoalkan “sebab” dari segala sesuatu, bukan semata-mata “bagaimana” sesuatu itu terjadi. Sebaliknya, para fuqaha (ahli hukum Islam), yang begitu lantang menyuarakan syariah, lebih cenderung memberitahuka