Skip to main content

Posts

Dosen Dikerjai Kapitalisasi Jurnal Ilmiah?

Seorang akademisi dengan bangganya berkata “Alhamdulillah artikel saya bisa dipublish oleh jurnal yang terindeks oleh Scopus”. Seorang dosen senior lantas bertanya. "Bayar berapa bisa publish di jurnal tersebut?” “Bayar 7 juta..” jawab si akademisi tersebut. Dosen senior itu kemudian tertawa. “he he he.. Masukkan jurnal bayar 7 juta kok bangga”. “Seharusnya justru dibayar, bukannya mbayar”. “Kalau bayar, sudah biasa. Apalagi mbayarnya dibebankan pada negara (rakyat)”. Kemudian dosen senior itu melanjutkan “Kita ini semakin lama, sepertinya semakin dikerjai oleh sistem kapitalis. Masukkan artikel harus membayar, download artikel pada jurnal jurnal terindeks juga membayar. Tegasnya perguruan tingginya yang bayar, pakai uang negara”. Mereka para pengelola jurnal internasional,sekali tepuk. Mereka langsung dapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan finansial (karena kita bayar untuk publish dan bayar juga untuk akses). Selain itu mereka dapat informasi-informasi penting dan

"Gus.. Gus.."

Gus.. Gus.. Menika weling kawula. Gus.. ketahuilah, bahwa jika orang-orang baik undur diri dari medan perang. Maka niscaya orang-orang berwatak jahatlah yang bakal mengendalikan ummat. Gus.. Gus.. Saia paham, orang-orang suci kerap kali menghindari campuh pertarungan itu lebih karena khawatir kebeningan hatinya akan terganggu. Tapi Gus, membiarkan urusan umat dan jam'iyah di tangan para gentho itu sama saja menelantarkan amanah suci para pepunden Kiai. Para gentho itu bahkan menyamar seperti santri demi mengendalikan jam'iyah ini. Kepada umat mereka juga menanamkan bahwa semua muslihat mereka adalah demi kepentingan dakwah jam'iyah. Propaganda mereka ibarat uap yang memenuhi jagat udara. Namun tiada berkah manfaat, justru mudharat: tak menjadi hujan, tak dapat diminum dan mengaburkan suasana. Gus.. Gus.. Panjenengan jangan takut fitnah, jangan ragu berkeringat dan jangan merasa lelah atas liLlah. Bahkan, jangan takut darah. Gus.. Gus.. Panjenengan itu panglima.

Perkuliahan Qowa'idul Fiqhiyyah al-Iqtishaadiyyah

Pada semester ganjil di tahun ajaran 2017 ini diamanati mengampu mata kuliah Perkuliahan Qowa'idul Fiqhiyyah al-Iqtishaadiyyah. Berikut beberapa hal terkait perkuliahan yang akan dilaksanakan: Kontrak Kuliah Satuan Acara Perkuliahan Materi dan Pengayaan: Pengantar Perkuliahan Qowa'idul Fiqhiyyah al-Iqtishaadiyyah ; Download Pengayaan Materi . Pengertian dan Ruang Lingkup Perkuliahan Qowa'idul Fiqhiyyah al-Iqtishaadiyyah ; Download Pengayaan Materi . Sumber-Sumber Hukum Islam ( Mashadir al-Syari'ah ); Download Pengayaan Materi . Konten laman ini masih dalam penyempurnaan.

Ekonomi Islam (Al-Iqtishaad) dalam Pasungan Kapitalisme

Setiap bertemu kolega dosen, kegelisahan ini selalu disampaikan. Betapa tidak, hari-hari yang diklaim sebagai perayaan ilmu pengetahuan di Fakultas Ekonomi Islam manapun ternyata tak lebih hanyalah berisi kegiatan mengais sebulir konsep kontemporer yang diulang-ulang sebagai sesuatu yang disebut sebagai 'perkuliahan'. Sementara, kontennya masih tetap berkutat tentang itu-itu saja sebagai suatu pengulangan tanpa pengembangan yang signifikan. Ironisnya, sub-sub pembahasan ekonomi Islam yang disepakati disebut proses kuliah itupun tak lebih dari sekedar pesanan dunia industri syariah di luar sana. Dunia pasar mengejar profitabilitas, dan para akademisi mempersiapkan amunisi sumber daya insaninya dan memfasilitasi keilmuan sebagai justifikasi tercapainya profitabilitas itu sendiri. Ya Tuhan.. Kadang keyakinan itu semakin kuat. Bahwa, universitas telah menginjak masa-masa senja dan akan binasa. Artinya, semakin ditinggalkan oleh luasnya ilmu pengetahuan yang tak bertepi.

MEKANISME PASAR KARET RAKYAT JAMBI PENUH RIBA, BAGAIMANA BISA? ?

Islam adalah agama yang dianut mayoritas penduduk di Provinsi Jambi. Jika merujuk data statistik BPS, berkisar angka 38.000.000 jiwa penduduk Jambi adalah Muslim. Dan dari angka tersebut sebagian besar bekerja di sektor perkebunan alias petani. Namun demikian, indikator mikro di daerah yang dinominasi kaum muslimin ini terbilang masih rendah. 

KRITIK KEPADA KITA

Berapa banyak yang membesar di kampus, tapi mengecil di masyarakat. Menjadi jagoan di kampus,  menjadi sandera di masyarakat. Kampus itu tempat berlatih, masyarakat medan tempurnya. Jangan terbalik. Anda aktivis BEM? BPM? UKM? Pecinta Alam? Tanyakan pada dirimu: Jadi apa di masyarakat? 

VIRAL #JihadTolakFDS

#JihadTolakFDS Gelagat Muhadjir Effendi tetap bersikeras memberlakukan Full Day School kelihatannya terbukti. Meskipun masyarakat luas menolak, baik di daerah-daerah m aupun di media sosial namun hal ini ditanggapi dingin. Bahkan  Meski Presiden Jokowi sudah menyatakan bahwa pelaksanaan Full Day School  ( FDS ) harus ditunda, menunggu Perpres yang sedang disusun, tapi informasi di lapangan, kebijakan itu tetap berlangsung. Bahkan, Dinas Pendidikan di beberapa daerah terlihat mulai memaksakan pelaksanaan kebijakan kontroversial ini. Argumentasi mereka, karena Permendikbud no. 23 Tahun 2017 sebagai dasar hukum   FDS   belum dicabut, sehigga tetap harus diterapkan. Lihat Berita: Jokowi dan Muhadjir Akan Dicatat Sejarah sebagai Pembunuh Madrasah Diniyah