Skip to main content

Posts

Pak Uzi, Kiai Krapyak Guru Al-Qur'an

Kenangan saat bersama KH. Fairuzi Afiq, Alh dan KH. Chariri Shofa di Kalibeber Menulis tentang guru-guruku, semoga saja bisa melipur rindu, mengurai penatnya jiwa. Pada kesempatan ini akan kuceritakan salah satu dari beliau, KH. Fairuzi Afiq Alhafidz. Beliau Pengasuh Pondok Pesantren Nurussalam, salah satu sub pesantren di kampung pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Jika hendak ke arah Krapyak, kompleks Pesantren Nurussalam seakan menjadi gerbang masuk dari arah kota Yogyakarta. Secara geografis, lokasinya berada di perbatasan Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bantul.

Adab Usaha Jasa Perspektif Fikih

Usaha jasa dalam perspektif fikih masuk dalam ranah ijarah (sewa). Untuk itu, penyedia jasa akan mendapatkan ujrah atau upah. Pengukuran biaya atau tarif akan jasa, tentu sangat subyektif. Namun, bukan berarti tarif jasa tidak bisa dikenakan secara obyektif.

Aqidah: Sifat dari pada Dalil

Dalil mempunyai sifat yang sangat krusial yaitu bahwa Dalil itu Muttorid wala yan'akis (مطرد لا ينعكس) dengan makna jika ada dalil pasti kita tau madluulnya & wujud madlulnya secara otomatis. Akan tetapi belum tentu jika dalil tidak ada maka madlul juga tidak ada karena mungkin ada dalil yang lain yang tidak anda ketahui atau memang sesuatu tersebut tidak ada dalilnya.

Kasus Bechi Jombang, Upaya Pembusukan Reputasi Pesantren?

Kasus pidana pelecehan seksual hingga pemerkosaan menjadi trend yang memperihatinkan beberapa tahun terakhir. Kasus Wirawan misalnya, bahkan berbuah dakwaan eksekusi mati. Tak tanggung-tanggung kiranya, mengingat kasus pelecehan seksual masuk pada ranah kejahatan extra ordinary crime .  Kasus Wirawan ini juga menjadi pembuka sejumlah tindak pidana serupa di lembaga pendidikan agama Islam lainnya. Netizen murka? Tentu saja. Namun, penanganan kasus yang berlarut oleh aparat penegak hukum pada gilirannya berdampak buruk dan merugikan bagi institusi pesantren-pesantren lainnya. Terlebih, melelehnya nyali aparat penegak hukum hanya gegara kekhawatiran akan ancaman massa pesantren. Jelas ketakutan tersebut salah tempat dan waktu.

Mbah Khasis Sirau, Dalam Kenanganku

Jika memilah sejumlah kenangan, banyak sekali sosok-sosok yang menorehkan kesan mendalam. Kehadirannya kerap kali mewarnai kehidupan. Kali ini kuceritakan tentang Mbah Khasis Sirau.  Beliau merupakan adik kandung simbah puteri dari istriku. Seorang pengasuh pesantren di Desa Sirau. Karakternya low profil, sangat ramah dan ngayomi. Saat diriku menikah dahulu, beliau termasuk salah satu dari banyak Kiai yang turut menyaksikan akad suci itu.  Pawakan beliau terbilang tinggi, dan saat muda gemar sekali bermain sepak bola. Jika bertemu denganku, pun tak sungkan bercengkrama tentang hal-hal yang beraroma ghaib. Cocok, batinku.  Meski beliau kesepuhan, namun sangat terbuka untuk menerima pendapat, persepsi atau sekedar cerita dari kami yang muda. Aku ingat betul, saat ada persoalan yang serius, beliaulah yang pertama kali menjadi rujukan Bapak untuk berkonsultasi. 

Melacak Sanad Keilmuan KH. Chariri Shofa Banyumas

Sanad, atau mata rantai keilmuan, menjadi sesuatu yang paling dipelihara dalam tradisi keilmuan pesantren. Dalam kata lain, berguru kepada manusia 'alim menjadi jaminan akan ke sahih an keilmuan itu sendiri. Keilmuan yang bersumber dari pemahaman otodidak belaka, atau diperoleh secara ruhaniah tanpa bimbingan seorang guru akan dipandang sebagai pengetahuan yang bermasalah.  Itulah mengapa, jargon 'Kembali Kepada Al-Qur'an dan Hadits' dipandang memiliki masalah tersendiri di dalam khazanah keilmuan Islam. Hal ini mengingat bahwa Al-Qur'an dan Hadits tidaklah sampai kepada para Ulama hari ini bukan serta merta dari langit. Namun disampaikan secara muttasil dari generasi ke genarasi setelah melalui banyak peristiwa pada setiap zamannya. Tegasnya, aspek keulamaan itu dari salasilah keilmuan, yaitu sanad yang mengandung ajaran, ideologi dan ruh keilmuan, bukan nasab. Al-Imam An-Nawawi dalam Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’alim ( Muqaddimah Al-Majmu ’) memberikan arahan ten

Ziarah Wali dan Shalihin Serta Alamat di Seputar Kota Purwokerto

Jama'ah Ziarah, Sebuah Ilustrasi Kota Purwokerto yang dimaksud dalam tulisan ini meliputi Kecamatan Purwokerto Utara, Purwokerto Selatan, Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, dan beberapa desa berbatasan dengan kecamatan tersebut, yang mengampu pusara-pusara dari para mulia. Beliau, para kekasih pinunjul ummat, yang menjadi pejuang agama di tengah-tengah masyarakat pada zamannya. Perjuangan mereka, tetap berbekas hingga hari ini, baik berupa ajaran, murid hingga kitab. Tabarrukan, atau ngalap berkah kepada para auliya' wal shalihin , merupakan sesuatu yang diperbolehkan, bahkan dianjurkan di dalam menggapai ketenteraman hidup dan terpenuhinya hajat ke hadirat Illahi Rabbi. Akidah ini berdiri di atas asas keyakinan bahwa para auliya, syuhada', ulama wal shalihin sebenarnya tidaklah pernah mati. Namun, mereka tetap hidup di sisi Allah SWT dan mendapatkan berbagai bentuk karunia rizkiNya. Salah satunya rizki tersebut adalah merekomendasi hajat-hajat mereka yang masih hidup kep