Skip to main content

Ilmu Proboncono: Khazanah Telepati dari Pesantren

Di antara keilmuan yang diwariskan oleh Syaikh Achmad Sjaichuddin Bangsri Blitar adalah ilmu Proboncono. Sanad keilmuan ini ditransmisikan oleh guru-guru beliau, diantaranya adalah Syaikh Muchtarom Nganjuk, Syaikh Mustajab Prambon, Syaikh Pangeran Walid dan lainnya. Salasilah transmisi keilmuan ini sebagaimana termaktub di dalam kitab Grojogan Sewu yang beliau susun. 

Pondok pesantren dan para ulama dari kalangan kiai merupakan juru kunci dari gudang besar khazanah keilmuan hikmah, kesaktian dan haibah. Selama ini masih banyak yang mengira bahwa pondok pesantren hanya mempelajari ilmu syariat belaka. Padahal, sama seperti universitas, pondok pesantren pun memiliki takhassus keilmuan yang menjadi spesifikasinya. Namun demikian, penguasaan ilmu agama dengan berbagai ilmu pendukungnya seperti baca-tulis Al-Qur'an, hadits, ilmu fikih, ilmu alat, akidah dan tasawwuf merupakan pengetahuan fundamental yang menjadi kurikulum dasar pondok pesantren.

Skip.

Kita kembali ke pembahasan Ilmu Proboncono. Sebagai salah satu koleksi khazanah keilmuan, Ilmu Proboncono dipergunakan oleh para pengamalnya sebagai metode berkomunikasi antara satu dengan lainnya melalui jaringan alam bawah sadar. Lazimnya antar guru-murid dan atau sesama murid. Manfaat ilmu hikmah yang satu ini dapat juga dijadikan sebagai sarana broadcast yang dipancarkan kepada pihak-pihak yang mampu menangkap sinyalnya.

Untuk menguasai Ilmu Proboncono ini, seorang santri harus menempuh riyadhah tertentu di bawah bimbingan guru mursyid atau badalnya. Selain doa aurad, menjaga keterjagaan (melek) dan puasa dengan kaifiyyah tertentu. Ilmu hikmah ini pun hanya bisa dipergunakan untuk tujuan-tujuan yang positif belaka.

Demikian ulasan keilmuan khazanah pesantren yang dirasa perlu dunia untuk mengetahuinya. Semoga saja ada manfaatnya, dan mohon koreksinya. Jangan lupa follow blog dan saluran youtube kami. Terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog