Skip to main content

SEJARAH DESA ADISANA DAN POTENSI EKONOMINYA

Nama Desa Adisana telah ada sejak dulu, sudah ada sejak Zaman penjajah Belanda, Kata “ADISANA” Berasal dari dua suku kata yaitu “ADI” dan Kata “SANA” Kata “ADI” mempunyai arti unggul, Besar, Baik, Subur, Indah sedangkan kata “SANA” ( SONO) mempunyai arti Tempat, Lokasi, Wilayah, Jadi Kata “ADISANA’ Suatu tempat yang baik. 

Perlu diketahui  Desa Adisana merupakan salah satu desa yang ada dalam Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, yang berbatasan langsung dengan desa Dukuhturi  dan Penggarutan di sebelah Barat dan dipisahkan oleh Sungai Keruh. Di sebelah Selatan berbatasan dengan desa Langkap, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan desa Cilibur. Di sebelah Utara berbatasan dengan desa Benda dan Sirampog. 

Di desa Adisana terdapat ikon yang cukup terkenal yaitu sebuah jembatan kereta api yang menghubungkan antara desa tersebut dengan dukuh Talok Dukuhturi, nama jembatan tersebut adalah jembatan Sakalimalas. Jembatan yang dibangun mulai kira-kira tahun 1915 era kolonial Belanda, sebagai jalur kereta di daerah wilayah tengah. Sebagian besar penduduk Kelurahan Adisana memiliki mata pencaharian bertani dan berdagang. Konon dahulu kelurahan ini merupakan penghasil Buah duku, hal ini memang benar  karena para sesepuh desa pun telah merasakannya dulu, sehingga zaman dulu sektor ekonomki tang melekat di desa Adisana adalah berkebun akan tetapi lambat tahun pohon duku semakin punah, hanya beberapa yang tersisa.


Description: Hasil gambar untuk jembatan sakalimalas

Pohon Duku dan Desa Adisana
Secara geografis kelurahan Adisana terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama wilayah yang berada di dataran rendah : Dukuh Blere, Gelempang, Adisana sebagian besar masyarakat di desa ini hidup dari bertani. Bagian yang berada di dataran rendah adalah Karang pucung, Dukuh Kweni, Baruamba, Barulutung, Sidamukti sebagian besar memiliki profesi yang dari dulu turun temurun adalah bertani dan berdagan, sama halnya dengan Desa Baruamba walaupun terlihat sangat menyolok kehidupan ekonominya di banding desa lainnya. Umumnya masyarakat di desa ini hidup dari berdagang seperti : Kelapa, padi, singkong, buah-buahan, dan berdagang ayam kampung. Sedangkan Blere yang notabene kampung kelahiranku, mata pencaharian sebagai sumber kebutuhan ekonomi dalam keluarga sejak dulu memang banyak terdapat beberapa mata pecaharian yang beragam, sepengetahuan saya setelah saya berbincang dengan nenek saya itu ada hal yang menarik yaitu disini terkenal dengan usaha turun temurun beda generasi seperti berdagang dipasar, buka warung dirumah dan masih lain lagi diantaranya bertani, berkebun ada juga yang tulang punggung hidupnya dengan mencari sekaligus mengumpulkan batu untuk dijual kepengepul. Karena memiliki tempat yang baik,indah,subur sehingga menjadi daya tarik tersendiri , menjadi magnet bagi siapapun yang melihatnya, yang menempatinya. Dari Keadaan seperti itulah sangat pantas bila Desa Adisana menjadi hunian sebagai tempat tinggal dari berbagai warga.

Kontributor: Azam khoirul falah

Comments

Popular posts from this blog