Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2010

Imam Al-Suyuthi r.a

Ia adalah Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakar bin Muhammad bin Sabiquddin al-Khadliri al-Suyuthi. Terlahir di Kairo, tahun 839 H dan wafat di kota yang sama 72 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 911 H. Ia adalah seorang Ulama fiqh, ushul fiqh, ahli tafsir, hadits, bahasa, sastrawan sekaligus sejarahwan. Guru-gurunya antara lain Al-Bulqini, Syaraf al-Munawi, Al-Kafiji dan lainnya. Figur pembaharu dan independen mewarnai pemikirannya, sehingga publik mentahbiskannya sebagai seorang mujtahid sekaligus mujaddid kurun ke-IX, sebagaimana pula pernah diakuinya sendiri. Dalam sejumlah kesempatan dari beberapa karyanya, ia senantiasa menekankan pentingnya ijtihad. Seringkali diutarakannya, bahwa pintu ijtihad senantiasa terbuka bagi siapa saja yang telah memenuhi persyarakatannya. Ijtihad adalah kewajiban kolektif ( fardhu kifayah ) yang harus ditunaikan oleh kaum muslimin, khususnya para penekun disiplin ilmu syari'at. Untuk keperluan ini, Imam Suyuthi r.a mengarang sebuah karya berj

Kontroversi Hukum Rokok

Jauh sebelum MUI dan Majelis Tarjih Muhammadiyah menjatuhkan Fatwa Haram terhadap Rokok, Syeikh Ihsan bin Syeikh Muhammad Dahlan (1901-1952), Jampes, Kediri, Jawa Timur, sudah menuliskan perdebatan ulama seputar rokok dalam kitabnya “ Irsyad al-Ikhwan: Fi Bayani Ahkami Syurb al-Dukhan wa al-Qahwa ”. (Petunjuk Kawan: Tentang Hukum Merokok dan Meminum Kopi). Menurut Syeikh Ihsan, sejak kemunculannya di dunia Islam, rokok dan kopi memang sudah merangsang pembicaraan hangat (diskursus) di kalangan ulama. Tulisan ini akan mencoba membaca kembali kitab tersebut menggunakan kerangka pembacaan “relasi kuasa dan pengetahuan” yang diintrodusir dari Michel Foucault——salah satu filsuf pasca-strukturalis Prancis. Menurut Foucault, pengetahuan adalah kekuasaan untuk menguasai yang lain. pengetahuan menciptakan kekuasaan. Juga sebaliknya. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Namun, kekuasaan yang dimaksud di sini bukanlah semacam otoritas tunggal yang mewujud dalam bentuk kekusaan negara at