Ia adalah Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakar bin Muhammad bin Sabiquddin al-Khadliri al-Suyuthi. Terlahir di Kairo, tahun 839 H dan wafat di kota yang sama 72 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 911 H. Ia adalah seorang Ulama fiqh, ushul fiqh, ahli tafsir, hadits, bahasa, sastrawan sekaligus sejarahwan. Guru-gurunya antara lain Al-Bulqini, Syaraf al-Munawi, Al-Kafiji dan lainnya.
Figur pembaharu dan independen mewarnai pemikirannya, sehingga publik mentahbiskannya sebagai seorang mujtahid sekaligus mujaddid kurun ke-IX, sebagaimana pula pernah diakuinya sendiri. Dalam sejumlah kesempatan dari beberapa karyanya, ia senantiasa menekankan pentingnya ijtihad. Seringkali diutarakannya, bahwa pintu ijtihad senantiasa terbuka bagi siapa saja yang telah memenuhi persyarakatannya.
Ijtihad adalah kewajiban kolektif (fardhu kifayah) yang harus ditunaikan oleh kaum muslimin, khususnya para penekun disiplin ilmu syari'at. Untuk keperluan ini, Imam Suyuthi r.a mengarang sebuah karya berjudul al-Radd 'ala Man Akhlada ilaa al-Ardl wa Jahila anna al-Ijtihad fi Kulli 'Ashrin Fardl.
Penguasaan ilmu yang komprehensif dalam berbagai disiplin ilmu serta komitmennya yang tinggi, menjadikannya seorang Ulama yang produktif dalam menuliskan karya. Konon, jumlah karyanya mencapai 600 judul. Diantaranya adalah Al-Itqan fi 'Ulum al-Qur'an, Lubab al-Nuqul (tentang asbabul nuzul), Mufhamat al-Aqran fi Mubhajat al-Qur'an, Al-Durr al-Mantsur, Kasyf al-Mughtha fi Syarh al-Muwaththa', Al-Dibaj 'ala Shahih al-Muslim, Tadrib al-Rawi, Al-Asybah wa al-Nazha'ir (memuat kaidah-kaidah fiqhiyyah), Mukhtashar al-Raudlah, Syarh Alfiyah Ibn Malik, Syarh Syawahid al-Mughni, Syarh al-Tanbih, Mukhtashar al-Ahkam al-Sulthaniyyah karya Imam Al-Mawardi dan masih banyak lainnya.
*Disarikan dari buku "Kilas Balik Teoritis Fiqh Islam" Karya Purna Siswa Aliyah Madrasah Hidayatul Mubtadi'in Lirboyo Kediri.
..menarik semoga membawa pencerahan bagi para pecinta Ulama dan Ilmu Pengetahuan.
ReplyDelete