..ini bukan suatu ide tiban. Bukan !. Kita semua mengetahui dengan seksama, betapa Purwokerto semakin mengarah pada metropolitan. Uang yang mengalir deras mengitari kota ini bagai pusaran tornado. Hiperbolis?. Tidak !, ini tentang realita keuangan dan relevansinya dengan keyakinan (baca: ajaran Islam).
Kota Purwokerto membutuhkan lembaga penyerap dana zakat, infak dan sedekah yang kompetibel dan profesional. Itulah maksud saya. Kita membutuhkan suatu lembaga yang transparan guna mengelola dana ummat guna mengentaskan segenap kedhu'afaan ummat dan gejala-gejalanya. Di kota ini, dalam pengamatan saya, kaya akan generasi terpelajar. Namun mereka kemudian tertahan untuk bekerja di kota dimana mereka belajar, atau, justru sengaja bekerja ke luar daerah. Mungkin dalam benak mereka, kota ini terlalu sempit guna menampung daya kapabilitas akademis yang selama ini telah mereka miliki. Premis kedua ini sebenarnya masih saja keliru, menurut saya setidaknya.
Saya bermimpi dan saat ini dalam keadaan setengah terjaga, akan terbangunnya suatu lembaga ekonomi dan keuangan Islam yang berkarakter dan mengakar kuat secara kelembagaan dan ideologi. Ide ini tentu membutuhkan lembaga pengkaderan (pendidikan) yang relevan pula. Namun demikian saya masih menata peta mimpi besar itu. Apakah anda akan mengambil bagian?
InsyaAllah tak lama lagi akan berdiri di kota ini Daar el Salaam Institute. Lembaga finansial Islami dan Edukasi ini akan berkiprah di bidang pendidikan dan pelatihan bagi para penggiat ekonomi Islam yang bersentral di Dukuhwaluh. Secara empirik, lembaga ini juga akan mengelola dana altruistik yang mengalir deras di kota Purwokerto. Semoga nantinya lembaga ini akan mampu menjawab tantangan zaman dengan segala problematikanya. Amiin.
Muasis Idiologis.
Sugeng Riyadi Syamsudien, SE, M.S.I
Comments
Post a Comment
Bijaklah dalam berkomentar di bawah ini.