Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2015

Islam dan Fungsi Ekonomi

Konsekuensi sistem ekonomi dunia ketika dimoderasi dengan nilai-nilai adalah sirnanya mekanisme kezaliman dan rakusisme yang selama ini menjadi semangat dunia barat guna memperdaya (baca: mengekploitasi) dunia ke tiga (baca: dunia Islam). Diakui ataupun tidak, sebagai objek pelengkap penderita, negara-negara mayoritas berpenduduk Islam hanyalah dijadikan pasar dan areal pertambangan laba bagi dunia barat. Mental inlander, krisis indetitas bangsa dan rusaknya proses penyelenggaraan negara merupakan penyebab utama bagi keberlangsungan imperialisme modern ini.

Ekonomi Islam Pra Kemerdekaan Indonesia

Pada waktu Sultan Muhammad I memerintah Usmani Turki dia seorang Khalifah yang tangguh dan bijak . Masa Pemerintahan Muhammad I adalah (1403 -1421 M). Beliau menanyakan perkembagan agama Islam kepada pedagang Gujarat (India), dari mereka Sultan mengetahui bahwa di PulauJawa ada dua kerajaan besar (Hindu) yaitu Majapahit dan Pajajaran. Diantara rakyatnya (sebagian kecil) ada yang beragam Islam namun cuma sebatas dari pedagang Gujarat yang nikah dengan penduduk pribumi di kota 2 pelabuhan. Sang Sultan kemudian mengirimi surat kepada pembesar Islam di Afrika Utara dan Timur Tengah, isinya meminta para Ulama yang mempunyai karomah untuk dikirim ke Pulau jawa, maka terkumpulah sembilan ulama berilmu tinggi serta mempunyai karomah. Sembilan orang itu akan dibagi menjadi tiga bagian, Jawa Timur tiga orang ulama, Jawa Tengah tiga orang ulama, Jawa Barat tigga ulama dengan masa bhakti satu abad, apabila terjadi ada yang wafat atau pindah dari Pulau Jawa harus mengadakan rapat untuk me...

Revitalisasi Pondok Pesantren Terhadap Pengembangan Industri Bank Syariah

Pondok pesantren merupakan entitas khazanah keilmuan Islam yang sangat fundamental di dalam memarnai corak bersyariat di Indonesia. Dan setelah berproses selama ratusan tahun, pondok pesantren telah memiliki kematangan ilmiah berupa produk-produk hukum syariat kotemporer di dalam menjawab aneka perkembangan zaman. Dalam konteks ini adalah problem sosial yang berupa kebodohan dan kemiskinan. Namun demikian, dalam diskursus pengentasan kemiskinan pondok pesanten yang notabenenya adalah lembaga pendidikan dewasa ini terkesan belum berkontribusi secara optimal. Sementara itu, di sisi lain industri keuangan dan perbankan syariah yang tumbuh secara signifikan seolah berusaha menjawab problematika keuangan yang lebih syar'i, adil dan mensejahterakan. Namun demikian bukan berarti fenomena ini tanpa cela. Beberapa riset membuktikan bahwa industri keuangan dan perbankan syariah seakan hanya mengfungsikan warna Islam sebagai make up bisnis semata. Hal ini ditunjukkan dengan masih me'...