Propaganda "Ganti Presiden" pun digemakan di awal perang saudara di Irak, Afganistan, Libya dan Suriah. Gerakan sumir "Ganti Presiden" bima'na ganti sistem, tanpa meragukan lagi adalah makar. Konstitusi telah menegaskan bahwa pemilu adalah cara memilih pejabat presiden, bukan mengganti presiden sebagai sebuah lembaga negara.
Taggar 2019 Ganti Presiden telah dijadikan kode gerakan bagi para syabab dan qiyadah yang memang semenjak lama bermaksud mengganti sistem demokrasi dan kedaulatan NKRI dengan Khilafah.
Sampai di sini bangsa Indonesia harus sesegera mungkin bangkit dan sadar bahwa taggar ini bukanlah gejala politik yang wajar dan bisa dibiarkan atas nama demokrasi.
Dalih demokrasi (kebebasan berpendapat dan berserikat) justru mereka maksudkan untuk membekukan demokrasi itu sendiri. Ini jelas bentuk pembajakan ideologi.
Atas nama khilafah mereka bermaksud mengundang perang saudara di tengah-tengah kebesaran bangsanya sendiri. Lihatlah negara eksperimental semacam Afganistan, Irak, Libya dan Suriah hari ini. Semua darah yang tumpah dimulai dari hembusan Ganti Presiden, bukan?
Bangsa ini sudah saatnya bangkit melawan!
http://www.dailymail.co.uk/news/article-2051683/Gaddafi-dead-Obama-warns-Syrian-President-Bashar-al-Assad.html
https://www.mintpressnews.com/declassified-cia-report-exposes-25-years-u-s-plans-destabilize-syria/225553/
Kira-kira penumpang gelap yang dimaksud bapak itu siapa yh?
ReplyDelete