Skip to main content

Posts

Perkuliahan Qowa'idul Fiqhiyyah al-Iqtishaadiyyah

Pada semester ganjil di tahun ajaran 2017 ini diamanati mengampu mata kuliah Perkuliahan Qowa'idul Fiqhiyyah al-Iqtishaadiyyah. Berikut beberapa hal terkait perkuliahan yang akan dilaksanakan: Kontrak Kuliah Satuan Acara Perkuliahan Materi dan Pengayaan: Pengantar Perkuliahan Qowa'idul Fiqhiyyah al-Iqtishaadiyyah ; Download Pengayaan Materi . Pengertian dan Ruang Lingkup Perkuliahan Qowa'idul Fiqhiyyah al-Iqtishaadiyyah ; Download Pengayaan Materi . Sumber-Sumber Hukum Islam ( Mashadir al-Syari'ah ); Download Pengayaan Materi . Konten laman ini masih dalam penyempurnaan.

Ekonomi Islam (Al-Iqtishaad) dalam Pasungan Kapitalisme

Setiap bertemu kolega dosen, kegelisahan ini selalu disampaikan. Betapa tidak, hari-hari yang diklaim sebagai perayaan ilmu pengetahuan di Fakultas Ekonomi Islam manapun ternyata tak lebih hanyalah berisi kegiatan mengais sebulir konsep kontemporer yang diulang-ulang sebagai sesuatu yang disebut sebagai 'perkuliahan'. Sementara, kontennya masih tetap berkutat tentang itu-itu saja sebagai suatu pengulangan tanpa pengembangan yang signifikan. Ironisnya, sub-sub pembahasan ekonomi Islam yang disepakati disebut proses kuliah itupun tak lebih dari sekedar pesanan dunia industri syariah di luar sana. Dunia pasar mengejar profitabilitas, dan para akademisi mempersiapkan amunisi sumber daya insaninya dan memfasilitasi keilmuan sebagai justifikasi tercapainya profitabilitas itu sendiri. Ya Tuhan.. Kadang keyakinan itu semakin kuat. Bahwa, universitas telah menginjak masa-masa senja dan akan binasa. Artinya, semakin ditinggalkan oleh luasnya ilmu pengetahuan yang tak bertepi.

MEKANISME PASAR KARET RAKYAT JAMBI PENUH RIBA, BAGAIMANA BISA? ?

Islam adalah agama yang dianut mayoritas penduduk di Provinsi Jambi. Jika merujuk data statistik BPS, berkisar angka 38.000.000 jiwa penduduk Jambi adalah Muslim. Dan dari angka tersebut sebagian besar bekerja di sektor perkebunan alias petani. Namun demikian, indikator mikro di daerah yang dinominasi kaum muslimin ini terbilang masih rendah. 

KRITIK KEPADA KITA

Berapa banyak yang membesar di kampus, tapi mengecil di masyarakat. Menjadi jagoan di kampus,  menjadi sandera di masyarakat. Kampus itu tempat berlatih, masyarakat medan tempurnya. Jangan terbalik. Anda aktivis BEM? BPM? UKM? Pecinta Alam? Tanyakan pada dirimu: Jadi apa di masyarakat? 

VIRAL #JihadTolakFDS

#JihadTolakFDS Gelagat Muhadjir Effendi tetap bersikeras memberlakukan Full Day School kelihatannya terbukti. Meskipun masyarakat luas menolak, baik di daerah-daerah m aupun di media sosial namun hal ini ditanggapi dingin. Bahkan  Meski Presiden Jokowi sudah menyatakan bahwa pelaksanaan Full Day School  ( FDS ) harus ditunda, menunggu Perpres yang sedang disusun, tapi informasi di lapangan, kebijakan itu tetap berlangsung. Bahkan, Dinas Pendidikan di beberapa daerah terlihat mulai memaksakan pelaksanaan kebijakan kontroversial ini. Argumentasi mereka, karena Permendikbud no. 23 Tahun 2017 sebagai dasar hukum   FDS   belum dicabut, sehigga tetap harus diterapkan. Lihat Berita: Jokowi dan Muhadjir Akan Dicatat Sejarah sebagai Pembunuh Madrasah Diniyah

Tragedi Zoya: Buah Dakwah Kekerasan dan Frustasi Sosial

Muhammad Al Zahra alias  Zoya nama lelaki itu. Lelaki yang dalam pemenuhan nafkah keluarganya sehari-hari dengan menyediakan jasa perbaikan elektronik. Di hari nahas itu, ia mampir ke musholla untuk bersembahyang Ashar. Warga Bekasi ini sama sekali tidak menyangka bahwa teriakan salah satu penduduk Desa Hurip Jaya Kecamatan Babelan Bekasi itu untuk dirinya. Teriakan ' maling '!. Ya, maling.. Demi melihat motor Zoya memuat amplifer dan peralatan elektronik lantas semudah itu masyarakat menuduh, menghakimi bahkan mengeksekusi lelaki yang istrinya sedang mengandung itu. Tanpa ditanya, tanpa ditabayyuni. Beberapa berita yang beredar, bahkan hingga ratusan warga Hurip Jaya yang gelap mata dan ambil bagian dalam eksekusi mati itu. Tak cukup mati, namun juga dengan cara kematian dibakar hidup-hidup. Naudzubillah . Kejadian bar-barian ini setidaknya menunjukkan dua kebobrokan yang bukan saja memperihatinkan. Namun juga menunjukan dua gejala penyimpangan sosial. Pertama

Madzhab dalam Ekonomi Islam

Dewasa ini pengembangan kurikulum studi ekonomi Islam setidaknya masih mengacu kepada pemikiran tiga madzhab besar, yaitu: madzhab Baqir as-Sadr, madzhab mainstream dan madzhab Alternatif Kritis [1] . Penganut madzhab Baqir as-Sadr menyakini bahwa ilmu ekonomi dan Islam tidak akan pernah bisa sejalan. Terdapat dikotomis dan garis tegas diametral antara keduanya. Dalam hal ini disebutkan bahwa ilmu ekonomi itu muncul dilatarbelakangi keinginan manusia yang tidak terbatas, sementara sumber daya yang tersedia untuk memuaskan keinginan manusia terbatas. Sementara Madzhab as-Sadr, al-Qur’an menolak aksioma tersebut. Dimana Islam tidak mengenal sumber daya sebagaimana pernyataan al-Qur’an, dan problem ekonomi itu sendiri muncul semata-mata karena faktor keserakahan manusia. Lebih ekstrim lagi, Madzhab as-Sadr juga menolak pengistilahan ekonomi Islam dan lebih memilih istilah al-Iqtishaad guna mengembalikan makna dasarnya, yaitu keseimbangan ( equilibrium ).