Skip to main content

Posts

Ekonomi Internasional

Postingan kali ini berangkat dari semangat ingin mendekatkan kelas mata kuliah 'Ekonomi Internasional' sedekat mungkin dengan data faktual, kondisi ekonomi dunia yang dinamis dan sumber referensi yang secara hard book sulit untuk ditemukan atau dimiliki peserta kelas. Mata kuliah 'Ekonomi Internasional' merupakan spektrum keilmuan yang memadukan ilmu ekonomi dan wawasan internasional. Artinya, kemampuan peserta kelas di dalam membaca narasi referensi dan situasi perekonomian dunia adalah kunci. Tanpa itu, proses perkuliahan hanyalah menjadi penggalan waktu yang percuma. Dan untuk memenuhi capaian premis di atas, pengampu bermaksud memudahkan peserta kelas untuk mengakses sejumlah informasi dan media pembelajaran. Diharapkan hal ini dapat bermanfaat. Selamat belajar!.

SANAD LITERASI ISLAM NUSANTARA

Peta kajian Islam Nusantara di bidang pengembangan kitab yang saling sambung menyambung dan membentuk gugusan fiqh madzhab Syafi'i di Nusantara secara ringkas bisa dipetakan sebagai berikut: Sirath al-Mustaqim nya Syekh Nuruddin Arraniri yang berbahasa Melayu klasik, lalu dilanjutkan dengan Mir-at At-Thullabnya Syekh Abdurrauf As-Singkili dengan bahasa yang sama, kemudian dikembangkan oleh Syekh Faqih Jalaluddin Al-Asyi dengan Umdat al-Ahkam. Generasi berikutnya, Syekh Arsyad Al-Banjari, melengkapinya dengan Sabil al-Muhtadin, kemudian prakarsa ini dilanjutkan oleh Syekh Dawud Fatthani dengan Sullamul Mubtadi' yang berbahasa Melayu.  Kemudian tumbuh kajian serupa yang diprakarsai ulama Jawa: Syekh Nawawi al-Bantani dengan Nihayatuz Zain yang berbahasa Arab, dan Syekh Sholeh Darat dengan Majmuah As-Syariah yang berbahasa Jawa, serta Syekh Mukhtar bin Atharid Al-Bughury melalui Kifayat al-Mubtadiin yang berbahasa Sunda, dan seterusnya. Jika dikembangkan lagi ini san

Islam Nusantara

Islam adalah Nusantara itu sendiri. Ada beberapa kaidah yang patut dipahami oleh umat Islam dan Bangsa Indonesia bagaimana konsepsi Islam Nusantara ini dirumuskan oleh para 'alim ulama pada saat Muktamar Nahdlatul Ulama 2016 di Jombang, dimana Islam Nusantara sebagai salah satu bentuk hasil ijtihad para Ulama pada waktu itu. Adapun konsepsi dasar dari konsep Islam Nusantara tersebut berangkat dari berbagai mashodir al-syari'ah sebagaimana berikut: العادة محكمة al-Ma'ruf 'urfan ka al-Masyrut Syartan (hal baik yg sudah dikenal secara kebiasaan diterima seperti halnya syarat) al-Tsabit bi al-dalalah al-'urf ka al-tsabit bi al-dalalah al-nash (yang ditetapkan dengan indikasi dari adat sama statusnya dengan yang ditetapkan berdasarkan petunjuk nash) Ma ra'ahu al-muslimun hasanan fa huwa 'indallah hasan (apa yang dianggap baik oleh umat Islam maka di sisi Allah pun dianggap baik). Taghayyaru al-ahkam bi taghayyur al-amkinah wa al-azman (Hukum beru

Suluk Tunggul Wulung: Kedigdayaan Roh.

Untuk apa engkau memperjalankan dirimu jika tanpa tujuan? Ibadah, apapun macamnya, bukan hanya klise bernilai fikih belaka. Namun, jika urusan fikih saja jiwamu menyerah, maka dirimu benar-benar tidaklah pantas menjadi bagian mereka yang mengaku tunduk kepadaNya. Tujuan suatu kebaktian, sekali lagi, adalah gerbang perjalanan menuju kesejatian. Benar bahwa intisari dari puasa itu adalah 'menahan'. Terhadap apapun jua yang kau cenderungi namun terlarang di hadirat Allah SWT. Di bulan Ramadhan, pelarangan itu bukan hanya pada perkara yang haram saja, namun juga yang halal. Inilah letak tantangan pembukanya. Pada fase berikutnya, bagaimana perkara yang makruh pun akan enggan dijamah. Dasarnya adalah iman. Motivasinya adalah ridha Allah SWT. Proses pengosongan diri dari karakter fana dunia ( takhalli ) ini kini beranjak ke maqamat tahalli . Mengamat-amati jiwa di kandung badan merupakan kegiatan di sepanjang masa-masa peralihan ini hingga mulai terbukanya ( tajalli / kasyf

PUASA RAMADHAN DALAM RINGKASAN

Dalam perspektif fikih, puasa merupakan amal ibadah yang unik. Jika dalam ibadah-ibadah lainnya Allah SWT mensyari'atkan untuk melakukan sesuatu sebagai suatu bentuk kesetiaan kepadaNya, maka sebaliknya dengan puasa. Dalam puasa Allah SWT justru memerintahkan kepada umat manusia yang menyembahnya untuk tidak melakukan sesuatu. Larang yang Allah SWT berlakukan di dalam bulan Ramadhan ini pokoknya adalah makan, minum dan bersenggama semenjak waktu fajar hingga datangnya maghrib. Sungguh merupkan jenis ibadah yang unik dan berdampak luas bukan saja secara mental spiritual ( ruhaniyyah ), namun juga berpengaruh terhadap konstelasi ekonomi suatu komunitas muslim. Keutamaan Ramadhan Rasululah SAW bersabda : "Sholat lima waktu, sholat jum'at ke jum'at berikutnya dan Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya itu menghapus dosa –dosa di antara keduanya selama dosa–dosa besar di jauhi ". (HR Muslim). Sabda Rosululoh Shalallou'Alaihi Wasallam, "Pada malam pertama bu

PERJUANGAN, DAN HAL-HAL YANG TAK PERNAH BERUBAH

Dalam kesibukan hidup, seseorang harus tetap menyediakan ruang bagi kebaikan masyarakat di sekelilingnya. Tanpa hal itu, ia akan terjebak di dalam dirinya sendiri. Dan masyarakat di lingkup sosial akan menilainya sebagai seseorang yang egois dan oppurtunis. Demikianlah alam sosial itu bekerja. Bermasyarakat atau bersosialisasi adalah obat bagi kejenuhan jiwa dan ladang amal. Sebagaimana menyendiri adalah penyembuhan bagi rasa kecewa atas kehidupan masyarakat yang tidak berkesesuaian dengan pakem-pakem keagamaan dan kemanusiaan. Artinya, saat sendiri, seseorang dapat lebih memiliki kesempatan untuk memfokuskan jiwanya pada Tuhannya. Jika hal ini tidak dipahami oleh seseorang, maka perselisihan antara akal dan budi (hati nurani) atau antar jiwa anak manusia dalam suatu lingkup sosial (masyarakat) akan sangat rentan terjadi. Kita lihat bagaimana yang terjadi pada kehidupan maya kita di berbagai sosial media yang cenderung buruk akhir-akhir ini.

Conflictpreneur: Meraup Uang dari Pertikaian.

Pasca zaman Kuda, asal mula hoax ditandai oleh kabar kemenangan sepihak salah satu kontestan pemilu presiden. Hal ini dapat dilihat betapa khidmatnya suatu kebohongan itu diamini, disantap dan dirayakan secara beramai-ramai. Sampai-sampai, salah satu kandidat mengalami ekstase, lantas sujud ke bumi tanpa pikir panjang lagi. Dari elegi inilah sejarah panjang hoax pada era reformasi pun dimulai. Setelah momentum politik yang sangat memalukan tersebut, pertikaian mulai berlanjut secara sengit, vis a vis dan berdampak secara luas. Mirisnya, sengketa antar anak bangsa ini lantas dimanfaatkan oleh kalangan oportunis sebagai ladang bisnis baru. Ya, bisnis berbasis pertikaian. Conflictpreneur .