Jika memilah sejumlah kenangan, banyak sekali sosok-sosok yang menorehkan kesan mendalam. Kehadirannya kerap kali mewarnai kehidupan. Kali ini kuceritakan tentang Mbah Khasis Sirau.
Beliau merupakan adik kandung simbah puteri dari istriku. Seorang pengasuh pesantren di Desa Sirau. Karakternya low profil, sangat ramah dan ngayomi. Saat diriku menikah dahulu, beliau termasuk salah satu dari banyak Kiai yang turut menyaksikan akad suci itu.
Pawakan beliau terbilang tinggi, dan saat muda gemar sekali bermain sepak bola. Jika bertemu denganku, pun tak sungkan bercengkrama tentang hal-hal yang beraroma ghaib. Cocok, batinku.
Meski beliau kesepuhan, namun sangat terbuka untuk menerima pendapat, persepsi atau sekedar cerita dari kami yang muda. Aku ingat betul, saat ada persoalan yang serius, beliaulah yang pertama kali menjadi rujukan Bapak untuk berkonsultasi.
Comments
Post a Comment
Bijaklah dalam berkomentar di bawah ini.