Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2025

Kuliah Pengantar Ekonomi Syariah 2025

Assalamu'alaikum Mahasiswa! Selamat datang di blog perkuliahan bagi mahasiswa saya di Fakultas Syariah UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto! Pada kesempatan ini, saya memperkenalkan mata kuliah Pengantar Ekonomi Syariah yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip ekonomi yang berlandaskan syariat. Melalui perkuliahan yang interaktif dan inovatif, mahasiswa tidak hanya akan mendapatkan ilmu ekonomi yang relevan dengan dinamika zaman, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai integritas, etika, dan profesionalitas sesuai dengan standar akademik dan budaya syariah.

Seri 1 # Ilmu Nasab; Kronik Pencangkokan Nasab Baalawi Kepada Baginda Rasulullah SAW

1) Leluhur habib melihat sejarah keluarga Al Ahdal yang disebut dalam kitab “Al Suluk” karya Al Jandi (w.732 H.). Al-Ahdal: وَأَمَّا ٱلْأَهْدَلُ فَهُوَ بِهَاءِ سَاكِنَةٍ بَعْدَ أَلِفٍ وَلَامٍ وَهَاءِ بَعْدَهَا دَالٌ مُهْمَلَةٌ مَفْتُوحَةٌ ثُمَّ لَامٌ سَاكِنَةٌ كَانَ كَبِيرَ ٱلْقَدْرِ شَهِيرَ ٱلذِّكْرِ يُقَالُ أَنَّ جَدَّهُ مُحَمَّدٌ قَدِمَ مِنْ بَلَدِ ٱلْعِرَاقِ إِلَى ٱلْيَمَنِ وَهُوَ شَرِيفٌ حُسَيْنِيٌّ قَدِمَ عَلَى قَدَمِ ٱلتَّصَوُّفِ وَسَكَنَ أَجْوَالَ ٱلسَّوْدَاءِ مِنْ وَادِي سِهَامٍ “ Dan adapun Al-Ahdal, maka ia (dibaca) dengan “ha” yang sukun setelah “‘Alif”, “lam” dan “ha”. Setelah “ ha” itu ada hurup “dal” yang di”fatahkan” yang tanpa titik, kemudian ada “lam” yang sukun. Ia seorang yang berkedudukan tinggi yang popular. Disebutkan bahwa kakeknya datang dari Irak ke negeri Yaman, ia seorang “Syarif Husaini”. Ia datang dengan tapak tasawuf, ia menempati “Ajwal al-Sauda’ dari lembah Siham .” ( Al-Jandi, Al-Suluk fi Thabaqat al-Ulama wa al-Muluk , Juz 2, h. 360 ) 2) Dalam kitab t...

Peran Kolonial Belanda dalam Migrasi dan Elitisme Baalawi di Nusantara

Polemik terkait nasab Baalawi di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan perdebatan kontemporer, tetapi juga memiliki sejarah panjang sejak masa kolonial Belanda. Menurut berbagai sumber, pemerintah kolonial Belanda memainkan peran dalam mendatangkan kelompok Baalawi dari Hadramaut ke Nusantara untuk kepentingan politik dan ekonomi. 1. Kolaborasi dengan Belanda dan Peran dalam Struktur Sosial Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, Belanda aktif merekrut komunitas Hadramaut, termasuk Baalawi, untuk menjadi bagian dari kelas perantara dalam struktur kolonial. Mereka diberikan posisi istimewa dalam bidang perdagangan, administrasi, dan kepemimpinan agama. Hal ini menciptakan hierarki sosial baru , di mana komunitas Baalawi sering kali ditempatkan lebih tinggi dibandingkan masyarakat pribumi (JSTOR, "Becoming Indonesians: The Bā ʿAlawī in the Interstices of the Nation"). Studi dari JSTOR mengungkapkan bahwa Belanda memberikan konsesi perdagangan dan pengaruh administratif kepada ...

Revisi UU Minerba: DPR Ngebut, Rakyat Menjerit! Siapa Untung, Siapa Buntung?

Jakarta, 2025 – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tengah mempercepat revisi Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba), sebuah langkah yang diklaim untuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi di sektor pertambangan. Namun, di balik gebrakan ini, suara lantang dari aktivis lingkungan, akademisi, hingga masyarakat adat menggema: “Ini bukan revisi, ini penghancuran!” Revisi Kilat, Kepentingan Siapa? Dalam hitungan bulan, DPR bergerak cepat menggodok perubahan UU Minerba yang dinilai semakin mempermudah investasi pertambangan. Jika sebelumnya regulasi memberikan batasan ketat bagi perusahaan tambang untuk beroperasi, revisi terbaru justru melonggarkan syarat perizinan dan memperpendek proses birokrasi. “Kami melihat ini sebagai ‘karpet merah’ bagi pengusaha tambang, sementara rakyat semakin terpinggirkan,” ujar seorang aktivis lingkungan dari WALHI. Lebih lanjut, revisi ini juga menghapus beberapa pasal yang sebelumnya memberi perlindungan bagi masyarakat adat dan ekosistem...