Skip to main content

Posts

WAHABI BAGI PEMULA

Kata kunci dan tema sentral dari fatwa para ulama Wahabi Salafi berkisar pada (a) bid'ah; (b) syirik; (c) kufur; (d) syiah rafidlah kepada kelompok Islam atau muslim lain yang tidak searah dengan mereka. Kita akan sering menemukan salah satu dari 4 kata itu dalam setiap fatwa mereka.  Dalam memberi fatwa, tokoh utama ulama Wahabi Salafi akan mengutip ayat dan hadits yang mendukung. Atau, kalau mengutip fatwa ulama, mereka akan cenderung mengutip fatwa dari Ibnu Taimiyah atau Ibnul Qayyim. Selanjutnya, mereka akan membuat fatwa sendiri yang kemudian akan menjadi dalil para pengikut Wahabi. Dengan kata lain, pengikut Wahabi hanya mau bertaklid buta pada ulama Wahabi.   

Dr. Ruchman Basori: Swadaya Nasionalisme dan Perlawanan

Ruh perjuangan selalu mengalami pasang surut. Dan guna me- recharge , maka bermajelis dengan kaum alim adalah salah satunya jalan. Tanpa itu, jiwa seseorang akan diliputi kecongkakan, takabur dan sifat jumawa. Kalian masih ingat hikayat kecerobohan yang membingungkan masyarakat oleh Sugi, Somad dan Cak Nun, bukan? Maka mengajilah yang jelas-jelas saja sumber keilmuannya. Ada quote menarik pada kajian senja tadi. Redaksi sanadnya muttasil dari Gus Dr. Ruchman Basori sendiri. Kejadiannya saat beliau sedang sowan Ndara Habib Luthfi bin Yahya. Saat itu beliau, Gus Ruchman bertanya kepada Ndara Habib tentang cara mensikapi para tokoh NU kultural ataupun struktural baik mereka itu bergelar Kiai, Ustadz, Gus, Lora, Ajengan, Doktor ataupun Professor sekalipun yang dalam perilaku baik verbal maupun non verbal. Baik melalui rekaman lisan ataupun tulisan media sosial yang gemar menghujat dan atau mecaci maki PBNU dan banom-banomnya baik secara kelembagaan ataupun individunya tanpa up

JAMBI DAN LANGKAH CINTA KIAI SAID

Jambi mungkin tak sepopuler daerah atau provinsi lain dalam layar televisi. Tenang, sejuk dan damai adalah kuncinya. Nyaris tanpa gejolak yang layak diberitakan ke penjuru Nusantara. Bumi yang elok bertabur nilai-nilai keindahan Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Hari ini, Kamis 3 Agustus 2017 beliau al-Mahbuub al-Mukarrom Rois al-Tanfizhiyyah Nahdlatul Ulama Dr. KH. Said Agil Siradj memberkahi Bumi Siginjei ini. Di antara gempita rindu umat Islam dan harapan petunjuk dan arahan Ulama. Beliau hadir di sini.

MBAH YUSA YUDHA; SYUHADA DESA PANEBASAN - KEDUNGREJA - CILACAP

Dahulu kala, dahulu sekali, Desa Panebasan adalah kampung induk bagi dusun Jatisari dan Cikelapa. Kini, dusun-dusun itu sudah berkembang menjadi desa mandiri. Sebagaimana banyak pedesaan di banyak tempat di Indonesia, di Panebasan pun tak sepi dari hikayat heroisme kepahlawanan dari kalangan Ulama penebaran ajaran Islam. Mbah Yusa Yudha misalnya, merupakan tokoh pergerakan yang melawan kolonialis Belanda pada kuru n tahun 1777 M, atau 240 tahun silam. Bersama empat saudara seperguruannya, Mbah Yusa Yudha memimpin perlawanan ala jawara. Benar, perlawanan ini dilakukan oleh lima pendekar ini hanya dengan tangan kosong alias tanpa senjata!. Kondang sebagai pendekar pilih tanding. Mbah Yusa Yudha diyakini oleh para sesepuh hari ini, memiliki aneka ilmu jaya kawijayan dan penempuh olah kesentikan. Demikian setidaknya info yang penulis dapat dari penuturan Bapak Tunut, juru kunci makam generasi ke tiga. Hingga hari ini makam tersebut masih banyak yang diziarahi, ataupun sekedar be

Kekerasan dan Budaya Islam

Oleh: Abdurrahman Wahid Pagi hari, pada waktu pencoblosan pemilu legislatif tahun ini penulis kedatangan seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah di Ciputat, yang datang mewawancarai penulis dalam rangka mencari/riset negeri kita. Sebagaimana kita ketahui, dalam beberapa tahun terakhir banyak para teroris berkeliaran untuk “menjajakan” kekerasan dalam berhubungan dengan kalangan lain bangsa kita. Dalam wawancara itu, pertama-tama penulis mengungkapkan dua buah pendekatan yang diambil orang dalam hubungan dengan Islam. Ada yang mengutamakan pendekatan “budaya Islam”, sehingga menjadi tumbuh sebagai jalan hidup yang semakin lama semakin dihayati dan diamalkan orang. Pendekatan budaya ini menerangkan mengapa halal-bihalal, haul, ziarah kubur gerakan Islam dan para ulama memiliki peran yang positif, namun semua itu memerlukan dukungan gerakan Islam yang dewasa.

Petani Rimbo Bujang dalam Sergapan Tengkulak

Memprihatinkan. Barangkali demikianlah kiranya kondisi para petani karet dan kelapa sawit di Rimbo Bujang Kabupaten Tebo - Jambi pada hari ini. Tanpa adanya pengawalan dari Pemerintah Daerah pada dinas terkait dan atau BUMN mereka harus head to head menghadapi hegemoni tengkulak.   Ironisnya, hal ini bukan saja berlangsung baru hari ini saja, namun telah berjalan puluhan tahun. Dalam hal ini tepatnya sepeninggal PTP Nusantara VI di wilayah yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat ini.  Dalam perspektif kesejarahan, entitas petani Perkebunan Inti Rakyat (PIR) di Provinsi Jambi merupakan kaum transmigran yang semenjak tahun 1975 didatangkan dari pelbagai daerah di pulau Jawa. Program transmigrasi di Provinsi Jambi, khususnya di Kabupaten Tebo, merupakan proyek perluasan hutan produksi nasional yang difasilitasipihak ketiga, yaitu Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP) Nusantara VI.

MAFIA HAJI

Jadi begini.. Kalau antum minat serius akan pergi haji maka antum harus setor terlebih dahulu dan dapat nomor antrian sampai dapat kesempatan pergi haji. Waktu tunggu pergi haji itu bisa tahunan. Selama menanti keberangkatan, dana yang anda setor itu disimpan oleh pemerintah pada tiga instrumen keuangan. Ketiga intrumen itu adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Surat Utang Negara (SUN), dan Deposito Berjangka. Mengapa ditempatkan pada tiga instrument itu? Karena ketiganya aman dan sangat likuid. Tidak ada resiko. Jadi kapan saja diperlukan untuk pembayaran biaya perjalanan haji bisa segera di gunakan. Dari ketiga instrument itu menghasilkan pendapatan investasi. Pendapatan ini menjadi dana abadi, yang digunakan untuk biaya sosial dan pendidikan umat.