Skip to main content

Posts

Manajemen Pondok Pesantren

Rumusan masalah yang paling sumir di sini adalah, tentang harus dimulai dari mana? Dalam diskusi verbal, padahal semua itu deras saja mengalir dalam berbagai wacana, narasi dan dialektika. Namun begitu disusun dalam aksara, balik kanan semua. Mulai dari mana?! Ya, mulai dari mana? 🥴

Ramadhan Tanpa Bapak

Haflah sudah selesai. Nyadran juga sudah terlaksana. Semua tinggal menunggu Ramadhan tiba. Waktu terasa berhenti berpendar.  Ramadhan ke dua, Bapak tidak berada di tengah-tengah kami. Meski beliau selama berpuluh tahun telah mempersiapkan semua untuk hari ini. Ketiadaan Bapak tetaplah menjadi sebuah kehilangan yang paling monumental.  Betapa tidak? Sebelumnya, beliaulah yang terlihat paling siap jika akan menyambut datangnya bulan Ramadhan seperti ini. Mulai amaliyyah , dirosah ,  maaliyyah juga mujahadah . Ramadhan terasa hidup. Saat-saat jelang Ramadhan begini, semua dimulai dari penyusunan jadwal imsakiyyah, kultum, kajian kitab, imam tarawih hingga daftar santunan mustahiq . 

Bangkitnya Wangsa Wirasaba

Nama Ruh Perspektif Kang Aldie

Beberapa saat lalu netizen yang beriman digegerkan oleh kalam salah seorang ustadz pesohor. Dalam kajian yang disiarkan secara virtual, beliau menyebutkan bahwa setiap manusia memiliki nama ruh dan nama jasad. Nama jasad rasanya tak perlu diulas lagi. Itu nama yang selama ini melekat pada diri seseorang dari hasil pemberian orang tuanya. Tapi nama ruh, apa pula itu? 

Sejarah Desa Wiradadi Kecamatan Sokaraja | Banyumas

Desa Wiradadi merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.  Desa Wiradadi terletak di sebelah barat Kecamatan Sokaraja. Yang berbatasan langsung dengan Desa Karangnanas, Desa Kalikidang dan Desa Kedung Wulung. Desa Wiradadi memiliki luas wilayah 258.950 Ha, yang terdiri dari tanah sawah, tanah tegalan, tanah pemukiman penduduk. Dan luas tanah Desa Wiradadi adalah 15.825 Ha. Tanah yang bersertifikat sejumlah 251 buah.  Desa Wiradadi memiliki jumlah kartu keluarga sejumlah 1730 buah yang terdiri dari jumlah penduduk 5.716 jiwa, 2.894 jiwa laki – laki dan 2.822 jiwa perempuan. Dan mayoritas agama penduduk Desa Wiradadi adalah beragama islam. Gerbang Emas Masuk ke Desa Wiradadi Wiradadi merupakan desa yang cukup luad karena Desa Wiradadi adalah gabungan dari dua desa yang saling bertetangga yaitu Desa Gerengseng dan Desa Kaliomas. Dalam sejarahnya Desa Wiradadi merupakan gabungan kedua desa tersebut yaitu Grengseng dan Kaliomas yang

Sejarah Desa Banjarsari

Dahulu Desa Banjarsari merupakan perdukuhan, yang ada hanya hutan belantara, sebenarnya ada rumah namun hanya beberapa saja dan itu sangat jauh jaraknya antara rumah satu ke rumah dua sehingga dahulu sangat rawan terhadap kemalingan, yang kemudian kedatangan empat orang bersaudara yang mengunjungi desa banjarsari, mereka merupakan orang pelarian dari majapahit yang  pada saat itu kerajaan majapahit sedang ada peperangan sehingga mereka melarikan diri dan bersembunyi di hutan belantara, empat bersaudar tersebut bernama bau gadung, Siti khoti‘anu, Dewi aisyah dan Eyang narwisah yang kemudian mereka membabad alas dimana mereka berkeinginan untuk membuat sebuah desa dan hingga akhirnya setelah itu hutannya di babad dan terbentuklah sebuah grumbul yang dinamakan dengan Ndesa, grumbul ndesa tersebut merupakan awal mulanya terbentuknya desa banjarsari. Setelah itu dari empat bersaudara bertengkar merebut kekuasaan desa banjarsari tersebut, dikarenakan  dari empat bersaudara tersebut semuanya

Menembus Desingan Dunia

Bagi pembaca yang sama-sama berburu waktu dengan senja, maka harus terjaga dalam mode waspada, kepo dan ekstra semua. Maka, di antara kebisingan sisa hari dan harapan-harapan yang terlanjur lebur dalam waktu, aku berdiri. Penawaran yang datang dan pergi laksana udara, membuatku belajar tentang pilihan dalam hidup. Menggapai dan melepas, adalah suatu pilihan yang biasa. Itulah mengapa, bersiasat dengan sang waktu merupakan suatu perihal penting di dalam kehidupan ini.