Skip to main content

๐— ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ท๐˜‚๐˜ ๐—ฆ๐˜‚๐—ฏ๐˜‚๐—ต ๐—ฑ๐—ถ ๐——๐˜‚๐—ธ๐˜‚๐—ต๐˜„๐—ฎ๐—น๐˜‚๐—ต

..๐˜ด๐˜ถ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ
๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช.. 

Kehidupan berderak setelah relaksasi pandemi dimaklumatkan. Semua bergerak mengejar ketertinggalan. Sebagian berangkat bekerja. Sebagian berangkat belajar. Sisanya tetap fokus untuk menganggur. Apapun itu, lingkungan terlihat mulai kembali berwarna. Manusia tampak sibuk mengejar mimpi lamanya. Sementara aku lebih memilih mengamati dan sesekali memberikan catatan-catatan atas semua itu. Dan, semua tampak lelah terengah-engah. 






Comments

Popular posts from this blog