Teras rumah kami ibarat terminal, selalu ramai. Terlebih lepas waktu Isya. Ada saja bahan obrolan yang dibicarakan. Dari isu nasional yang berat, hingga soal sepele di sekitar lingkungan kami. Dari perihal problem nyata, hingga bergunjing soal hantu berikut bumbu-bumbunya. Jadi ini soal teras, dan keajaibannya. Di antara kesibukan tidur, surfing di media sosial, nonton film streaming dan paket gabut lainnya. Teras seperti menjadi kuali. Setiap kepala, diperkenankan memiliki resep masing-masing. Nantinya, para pendengar juga yang akan menjadi juri terhadap respon dan tanggapan. Semua yang duduk di atasnya, semacam tertuntut untuk bercerita. Dari yang sarat candaan dan gojlokan , hingga wedharan serius soal alam jabarut.