Skip to main content

Leeuwarden, 'Monumen Hindia'; Tugu Kematian Batalyon Fresland



'Monumen Hindia' di gedung pemerintah Provinsi Leeuwarden diselenggarakan guna mengenang tiga puluh serdadu 'Batalyon Friesland' yang meninggal dunia pada periode 1945-1948 di bekas kekuasaan Hindia Belanda. Nama-nama dari ketiga puluh korban tersebut adalah:

Bauke Attema, Egbert Beverdam, Hinne Brander, Klaas Breeuwsma, Auke Bruinsma, Sjoerd Auke Buma, Lieuwe Greijdanus, Arend de Haan, Frederik Hendrik Latuparissa, Antonius Diederik van der Kley, Willem Koenes, Wiltje Kroese, Andele Lautenstrabach , Klaas Machiela, Jan Moeselaar, Klaas Ooms, Gerrit Oostenveld, Eise Pool, Metske Rekker, Ferdinand Taconis Salverda, Diedert Schilstra, Marinus Schönthaler, Gerard Simon, Jacob Strikwerda, Hessel Visser, Katharinus van der Weide, Sanne Wind dan Cornelis.

Bauke Attema lahir pada 2 Maret 1919 di Groenterp. Ia dibunuh sebagai kopral pada 3 November 1947 di sekitar Klampok, ketika truk yang diangkutnya bersama dengan Moeselaar, Schönthaler dan Breeuwsma terkena bom pesawat. Ia dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Egbert Beverdam lahir pada 6 April 1922 di Rijssen. Ia dibunuh di Kampong Tjiganitri dekat Bandoeng pada tanggal 4 Mei 1946 dan dimakamkan di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Hinne Brander lahir pada 20 Februari 1923 di Ouddeel. Ia dibunuh sebagai prajurit pada tanggal 17 April 1946 di Dojeukalot dekat Bandoeng dan dimakamkan di Lapangan Kehormatan Belanda Pandu di Bandoeng.

Klaas Breeuwsma lahir pada 30 Januari 1920 di Nijland. Dia terbunuh sebagai seorang sersan pada 3 November 1947 di sekitar Klampok, ketika truk yang diangkutnya bersama dengan Moeselaar, Schönthaler dan Attema terkena bom pesawat. Ia dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Auke Bruinsma lahir pada 7 Januari 1914 di Raard. Selama pendudukan ia adalah anggota Pasukan Dalam Negeri Belanda. Bruinsma meninggal akibat kecelakaan mobil di dekat Haskerdijken pada 11 Juni 1945. Ia dimakamkan di Jenderal Noorderbegraafplaats di Leeuwarden.

Sjoerd Auke Buma lahir pada 11 November 1925 di Zwijndrecht. Ia dibunuh sebagai kopral pada tanggal 17 April 1946 di Dojeukalot dekat Bandoeng dan dimakamkan di Pandu Lapangan Kehormatan Belanda.

Lieuwe Greijdanus lahir pada 20 Februari 1925 di Nijega. Ia meninggal sebagai prajurit di stasiun radio Bandoeng pada tanggal 20 April 1946 dan dimakamkan di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Arend de Haan lahir pada 13 Desember 1922 di Makkum. Prajurit angkatan 1 itu meninggal pada 10 Juli 1946 di Rumah Sakit Juliana Bandoeng akibat kecelakaan. Ia dimakamkan di Lapangan Kehormatan Belanda Pandu.

Frederik Hendrik Latuparissa lahir pada tanggal 2 Maret 1928 di Djokjakarta. Ia dibunuh di sekitar Batoedjadjar pada tanggal 5 Juli 1946 dan dimakamkan di Pandu Lapangan Kehormatan Belanda.

Antonius Diederik van der Kley lahir pada 16 Agustus 1927 di Den Haag. Prajurit itu meninggal karena luka pertempuran di Rumah Sakit Juliana pada 6 September 1946. Ia dimakamkan di Pandu Lapangan Kehormatan Belanda.

Willem Koenes lahir pada 11 Februari 1923 di Marum. Ia meninggal sebagai prajurit kelas 1 di dekat Belik pada tanggal 17 September 1947 dan dimakamkan di Banjoemas di Jawa. Kemudian dia dimakamkan kembali di Ereveld Pandu Belanda.

Wiltje Kroese lahir pada 19 September 1923 di Sexbierum. Ia meninggal sebagai sukarelawan perang pada tanggal 5 November 1947 di sebuah rumah sakit lapangan di Banjoemas. Dia terluka parah ketika truk yang dia tumpangi menabrak bom pesawat. Ia dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Andele Lautenbach lahir pada 6 April 1926 di Berlikum. Ia terluka di daerah Tjilampeni dan meninggal pada 23 Desember 1946 di Rumah Sakit Juliana. Ia dimakamkan di Lapangan Kehormatan Belanda Pandu.

Jetze Leenstra lahir pada 11 Agustus 1923 di Gaastmeer. Ia meninggal sebagai tentara akibat kecelakaan mobil pada 10 Maret 1948 di Karangambas. Ia dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Jan Luinstra lahir pada 11 Mei 1922 di Groningen. Ia dibunuh sebagai seorang sersan pada tanggal 25 Oktober 1947 di Soekaradja. Luinstra dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Klaas Machiela lahir pada 7 Agustus 1927 di Sint-Annaparochie. Prajurit tersebut meninggal pada tanggal 28 Januari 1947 di Rumah Sakit Juliana dan dimakamkan di Pandu Lapangan Kehormatan Belanda.

Jan Moeselaar lahir pada tanggal 5 Oktober 1926 di Bandoeng. Dia terbunuh sebagai seorang prajurit, kelas 1, dekat Klampok pada tanggal 3 November 1947, ketika truk yang diangkutnya bersama dengan Attema, Schönthaler dan Breeuwsma menabrak sebuah bom pesawat. Ia dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Klaas Ooms lahir pada 7 April 1918 di Heerenveen. Dia terbunuh sebagai letnan 2 pada 2 September 1946 dekat udjoengbroeng. Ia dimakamkan di Lapangan Kehormatan Belanda Pandu.

Gerrit Oostenveld lahir pada 18 Maret 1923 di Den Bosch. Ia meninggal sebagai tentara sehubungan dengan kecelakaan pesawat di Padelarang pada tanggal 10 Februari 1948. Ia dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Lapangan Kehormatan Belanda Menteng Pulo di Jakarta.

Eise Pool lahir pada 2 September 1920 di Offingawier. Kopral meninggal karena difteri pada 22 Februari 1946 di Ipoh di Malaka dan dimakamkan di sana.

Metske Rekker lahir pada 27 Maret 1925 di Oenkerk. Dia meninggal dalam kecelakaan mobil yang sama dengan Leenstra. Rekker pun akhirnya dimakamkan di Lapangan Kehormatan Pandu Belanda.

Ferdinand Taconis Salverda lahir pada 11 November 1922 di Wommels. Ia dibunuh sebagai letnan 2 pada 2 Oktober 1947 di sekitar Poerbalingga. Ia dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Diedert Schilstra lahir pada 1 Desember 1923 di Woudsend. Ia dibunuh sebagai seorang sersan di 'Frisian Batalyon' pada tanggal 2 September 1946 di Oetjoeng-broeng dan dimakamkan di Pandu Lapangan Kehormatan Belanda.

Marinus Schönthaler lahir pada 21 Agustus 1922 di Zeist. Ia tewas sebagai seorang sersan pada 3 November 1947 di sekitar Klampok, ketika truk yang diangkutnya bersama Moeselaar, Attema dan Breeuwsma terkena bom pesawat. Ia dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Pandu Medan Kehormatan Belanda.

Gerard Simon lahir pada 21 Oktober 1925 di Bojolali. Beliau meninggal sebagai prajurit angkatan 1 pada tanggal 17 Agustus 1947 di Poerwaredja dan dimakamkan di Poerwokerto. Kemudian dilakukan penguburan kembali di Lapangan Kehormatan Pandu Belanda.

Jacob Strikwerda lahir pada 15 Februari 1924 di Burgwerd. Ia dibunuh sebagai prajurit di dekat Tjilampeni pada 27 November 1946 dan dimakamkan di Pandu Lapangan Kehormatan Belanda.

Hessel Visser lahir pada 18 Maret 1922 di Idskenhuizen. Ia dibunuh sebagai prajurit kelas 1 di sekitar Poerbalingga (Bodjong) pada 16 November 1947. Ia dimakamkan di Banjoemas dan dimakamkan kembali di Ereveld Pandu Belanda.

Katharinus van der Weide lahir pada 18 Maret 1919 di Emmen. Ia dibunuh sebagai prajurit kelas 1 pada tanggal 19 April 1946 di Boeabatoeh dekat Bandoeng. Tidak diketahui di mana dia dimakamkan.

Sanne Wind lahir pada 15 Maret 1925 di Oosterzee. Prajurit di Infanteri Angin meninggal di Bandoeng pada tanggal 5 September 1946 dan dimakamkan di Lapangan Kehormatan Belanda Pandu di Bandoeng.

Cornelis Zeijlemaker lahir pada 30 April 1923 di West-Terschelling. Ia dibunuh sebagai seorang kopral pada tanggal 23 Desember 1946 di dekat Tjilampeni dan dimakamkan di Pandu Lapangan Kehormatan Belanda.

Mengungkap
Monumen ini diresmikan pada 3 Oktober 1970.

Comments

Popular posts from this blog