Kronik Tengkulak Masih ingat betul, sebagai anak dari pegawai PTP Nusantara VI perkebunan bukanlah sesuatu yang asing bagiku. Sedari cengkeh masih menjadi varietas unggulan petani kala itu, dan kelapa kopra dikalangan perkebunan pemerintah non-BUMN itu sedang memasuki masa panennya. Rimbo Bujang 1980an, siapa nyana?. Karet tumbuh dan mulai dipanen, semua mabuk dalam kegemilangan hasil buminya. Dan produksi karet Perkebunan Inti Rakyat mulai mewarnai pabrik-pabrik milik PTPN VI. Sungguh suatu euforia kejayaan ekonomi yang tertanam dalam sanubari setiap petani karet, bahkan hingga hari ini. Masyarakat merasa nyaman berbisnis dengan PTPN VI di TPH-TPH yang sengaja didirikan dengan pengolahan sederhana karet menggunakan alat industri yang disediakan pihak perusahaan. Dalam pengawalan Pak Bukit, tentara yang bertanggungjawab atas keberlangsungan perdagangan di Rimbo Bujang, semua berjalan tertib dan lancar. Saat itu, salah satu tenaga pengaman yang bekerja berseragam Hansip adalah bapakku...
Laman Resmi Kang Aldie